Wednesday, August 14, 2013

[Day 4] Reuni: Kala Suatu Masa, Terulang di Kesempatan Lain

Gak berasa udah artikel ke-7 dari semenjak gue terinspirasi untuk mulai nulis di blog. Setelah melewati beberapa jam dengan kegiatan super tidak produktif dari usai solat subuh tadi -- main PlayStation, makan, ketiduran, browsing, ketiduran, 'nyetor', ketiduran lagi.........(oke soal ketiduran pas 'nyetor' itu bercanda, tapi nyetor itu 'produktif' ya, karena menghasilkan) -- akhirnya ada juga yang ngajak gue jalan!

Ah bukan, bukan temen-temen gue. Cewek? Wah nyindir, bukan juga! Tapi nyokap gue. Yaudahlahya, at least ada yang mau ngajak gue pergi. Nyokap ngajak gue pergi ke acara Reunian Siswa/i Kelas 6 SD Negeri Pasar Manggis 01 Pagi yang diadain di D'Cost Plaza Semanggi. Yang terlintas di benak lo kalau tiba-tiba orangtua lo ngajak ke acara reuniannya apa? Mungkin gak sama kayak gue, "Lumayan deh, paling nggak bisa dikenalin sama anaknya salah satu temen bokap/nyokap"? #LajangAkut


Ah ya potong sebentar, gue udah nerima hadiah jersey pas menang kuisnya Oom Gentur (@ruang_ganti) di Twitter, thanks oom! (Ada di [Day 3] The Essence of 'Give & Share'). Nih, narsis dulu ya:

Marseille Home 2008 Shortsleeves

Nah cukup narsisnya. So, dengan semangat gue mandi dan langsung siap-siap buat jalan ke Plaza Semanggi.

Jam 4 gue berangkat dari Halimun, seperti biasa. Masih belum keliatan kalau Jakarta udah masuk hari kerja lagi. Di Halimun ini jalanannya masih sepi, biasanya rush hour gini udah mulai macet karena kendaraan dari arah Latuharhary ke Halimun/Setiabudi gontok-gontokan berebut jalan sama kendaraan dari arah Setiabudi ke Rawamangun/Saharjo, tapi jam segini jalanan masih lancar jaya. Sebentar nunggu di Halimun, gue langsung dapet bis ke Dukuh Atas.

Sesampainya di shelter Dukuh Atas, mulai keliatan kalau Jakarta udah kembali ke kondisi normal. Keramaian di shelter ini udah padat lagi! Check it out:


See? Untungnya gue gak nerima kenyataan (pahit) yang sama setelah nyebrangin jembatan Dukuh Atas. Antrean TransJakarta ke arah Bendungan Hilir -- shelter transit yang jadi tujuan gue buat ke Plaza Semanggi -- sepi, dan pas banget ada bis yang lagi nurunin penumpang buat transit. Ya perjalanan gue cuma sekitar 30 menit lah dari Halimun untuk sampai di shelter Bendungan Hilir. Gak terlalu telat dari waktu nyokap gue suruh ketemuan jam 3 tadi (okesip Ga, lo telat 2 jam 30 menit itu artinya!!!). *ngacir*

Pikir gue, jembatan shelter Dukuh Atas itu udah paling 'hell-ish', ternyata gue harus berikan predikat baru itu ke jembatan shelter Bendungan Hilir ini. Gokil, panjangnya bisa tiga kalinya jembatan shelter Dukuh Atas! Buat yang mau olahraga kardio murah dan terlihat lebih bugar, disinilah tempatnya!

Btw, ditengah jalan tadi gue ambil foto jalanan Jakarta yang makin mengindikasikan kalau keadaannya sudah normal kembali:

Rindu kah anda akan suasana ketika orang-orang mudik?

But yeah! Jakarta is back, fellas!!! Mulai lah terbiasa lagi dengan kemacetan di ibukota tercinta ini. *nangis*

Menelusuri (dengan tertatih) jembatan ini, diujung jembatan gue ketemu temen gue yang alumni SMAN 68 Jakarta, @dindegan! Udah lama banget gak ketemu dia. Sedikit ngobrol sebelum lanjut, ternyata dia baru pulang dari Universitas Bina Nusantara (BINUS) bareng seorang temennya. Ternyata ada yang senasib sama gue; rumah dia di Rawamangun, kampusnya di Kemanggisan. Perjuangan banget, semoga hasilnya nanti melebihi perjuangannya ya! Semangat, Din!

Oh ya, ada satu hal gila yang terlintas di benak gue pas nurunin tangga diujung jembatan ini, yaitu meluncur disini:

Berasa Tony Hawk, bung!

Gue gak ngerti kenapa mesti ada bidang miringnya gini. Tapi kalau mau bikin video gila-gilaan ngeluncur ditempat umum begini sih, gue bakal: Cium kaki lo! Per jari kalau perlu! *kepikiran kalo ada yang beneran lakuin*

Singkat cerita, gue udah mendarat di D'Cost Plaza Semanggi nih. Acara reunian nyokap dan temen-temen SD-nya juga udah dimulai dari jam 4 tadi ternyata (selamat, anda telat!). Temen-temen nyokap gue ini selera humornya bagus, gue sendiri ketawa melulu denger banyolan mereka yang masih kayak anak muda diusia yang udah menjelang kepala 4 itu. Terutama Oom Bobby, asli deh doi kocaknya akut!


Sewaktu acara berlangsung. My Mom is beside Mr. Bobby, the funniest living thing in that group who wears glasses

Setelah acara. Jujur, mereka juga narsis! *peace*

Dan begitulah, gue jadi fotografer dadakan disana. Gak apa-apa juga sih, toh kalaupun mau foto, gue doang yang remaja, sisanya pitik cilik. #KemudianDumelan

Setelah dateng ke acara reunian itu, gue jadi berpikir: "Ah, apa acara reunian gue nanti bakal se-asik ini? Anak-anak berubah gak ya? Canggung juga kalo nanti ada yang jadi serius banget, kayak kurang piknik.", tapi yaudahlah, masih lama juga waktunya untuk bikin acara kayak gini. Yang paling penting, gue berdoa buat temen-temen TK, SD, SMP, SMA, sekolah lain, bahkan calon kerabat gue di beberapa Universitas yang bakal gue temuin di kemudian hari, agar kelak pas kita reuni nanti semuanya udah jadi orang SUKSES! Aamiin!

Mungkin artikel gue kali ini keluar dari tujuan pembuatan blog ini yang pernah gue jelasin di "Prologue". Tapi setidaknya, perjalanan gue hari ini membuat gue merenung akan suatu hal:

Jangan takut untuk berubah atau menerima perubahan dari orang disekitar kita. Karena Manusia, terlahir diberi akal, adalah untuk mencari tahu mengenai jati diri seperti apa yang sesungguhnya ada didalam dirinya. Dan waktu serta lingkungan adalah media dalam proses pencarian jati diri tersebut. Yang pasti, semuanya harus sesuai dengan kodrat yang diberikan-Nya kepada Manusia itu. Jangan mengingkari kodratmu, karena Dia tidak pernah ingkar akan sesuatu hal pun.

Reuni. Kala suatu masa, terulang di kesempatan lain. Semoga kebersamaan yang dulu pernah terjalin, tidak lekang oleh waktu. Silahkan berubah, tapi jangan hapus kisah lama. Karena dari sanalah kita bisa mencapai hari ini. Sukses kawan-kawan! Sampai bertemu di lain kesempatan.

Anyway, that's all my shouts for today! Ciao!

No comments:

Post a Comment